Siapa ia dan kita di dalam Yesaya 53?
SIAPA IA DAN KITA DI DALAM YESAYA 53?
oleh : Aharon Sharon
Yesaya 53 adalah bagian akhir
dari nubuat mengenai penderitaan Israel yang secara detail ditulis oleh Yesaya
dalam bentuk sebuah lagu atau syair yang panjang dengan tema seorang Hamba yang
Menderita. Lagu atau syair panjang ini
terdiri dari 4 bagian.
Bagian I Syair – Hamba yang
menderita (Yes 42-48)
Dalam bagian ini, TUHAN berbicara
mengenai hamba TUHAN yang sudah Dia pilih untuk membawa keadilan bagi bumi. Di
sini, hambaNya ini dideskripsikan sebagai alat TUHAN untuk membawa keadilan,
sebagai raja yang membawa keadilan baik dalam perannya sebagai raja maupun
nabi. Keadilan yang ditegakkan oleh hamba TUHAN ini bukan dengan kekerasan dan
paksaan. Hamba ini bertugas membawa keselamatan bagi bangsa bangsa. Keselamatan
yang diberitakan tidak dengan cara berbicara di hadapan sebuah kerumunan orang
di pasar, seperti layaknya nabi-nabi Israel melakukannya dulu, juga tidak
melalui KKR-KKR seperti zaman penginjilan sekarang. Tetapi hamba TUHAN ini akan
membawa keselamatan dengan bergerak secara halus dan tenang, sampai iman
kepercayaan kepada TUHAN secara BENAR ditegakkan. (lih. Yes 41:1-7)
Dalam permulaan lagu ini pun,
TUHAN menunjukkan bahwa hambaNya ini buta dan tuli. Ini merupakan analogi untuk
mengatakan bahwa sekalipun TUHAN telah
berkenan memilih hambaNya ini untuk memberitakan penyelamatanNya dan untuk
pengajaranNya kepada bangsa-bangsa, hamba ini gagal total dalam memenuhi
panggilannya tersebut. Kegagalan ini berakibat pada perampokan dan penjarahan
atas hamba TUHAN ini. Di Yes 42 ayat 22 misalnya kita melihat bahwa “hamba
TUHAN” itu ternyata bukan satu orang, tetapi satu bangsa. Di ayat 23, kita
diberitahu bahwa hamba ini adalah bangsa Israel.
42:19 Siapakah yang
buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah
yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti
hamba TUHAN?
42:20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak
memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.
42:21 TUHAN
telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar
dan mulia; 42:22 namun mereka
(hamba itu) suatu bangsa yang dijarah
dan dirampok, mereka semua terjebak dalam geronggang-geronggang dan
disembunyikan dalam rumah-rumah penjara; mereka telah menjadi jarahan dan tidak
ada yang melepaskan, menjadi rampasan dan tidak ada yang berkata:
"Kembalikanlah!"
42:23 Siapakah di
antara kamu yang mau memasang telinga kepada hal ini, yang mau memperhatikan
dan mendengarkannya untuk masa yang kemudian?
42:24 Siapakah yang menyerahkan Yakub untuk dirampas, dan Israel kepada penjarah? Bukankah itu TUHAN? Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, dan orang tidak mau mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya, dan kepada pengajaran-Nya orang tidak mau mendengar.
42:24 Siapakah yang menyerahkan Yakub untuk dirampas, dan Israel kepada penjarah? Bukankah itu TUHAN? Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, dan orang tidak mau mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya, dan kepada pengajaran-Nya orang tidak mau mendengar.
Di sini “hamba TUHAN” ini dinubuatkan
gagal memenuhi panggilannya, tetapi TUHAN tetap memilih dia untuk menjadi
saksiNya. Pilihan TUHAN atas hamba ini, tidak berubah, walaupun hamba tersebut
gagal pada awalnya. Mengapa? Karena pada akhirnya, TUHAN tidak melupakan hamba
yang gagal ini, mengampuninya, dan pada akhirnya, TUHAN menebus hamba ini
keluar dari penghukumannya yang 2X lipat itu.
Yes 44:21-22 : Ingatlah semuanya
ini, hai Yakub, sebab engkaulah
hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan. Aku
telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti
kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup.
Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau!
Yes 43:10-12 : Kamu inilah saksi-saksi-Ku,
" demikianlah firman TUHAN,
"dan hamba-Ku i yang telah Kupilih,
supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti,
bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada elohim dibentuk,
dan sesudah Aku l tidak
akan ada lagi. Aku, Akulah
TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku.
Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya elohim
asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku, "
demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Elohim…”
Yes 44:8 Kamulah
saksi-saksi-Ku! Adakah Elohim selain dari pada-Ku? Tidak
ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"
Perhatikan bahwa “hamba-Ku” yang terpilih, ternyata mengacu pada
sekelompok orang (Israel) dan bukan satu orang. Kata “saksi” tertulis dalam
bentuk jamak (“saksi_saksiKu”). Dengan demikian, “hamba TUHAN” ini tidak
mungkin mengacu pada Satu orang.
Kesaksian atau misi yang diberitakan oleh “saksi-saksi TUHAN” ini (yang harus diketahui oleh
bangsa-bangsa) adalah bahwa:
1. Hashem (baca: 4 Huruf Kudus) sendirilah TUHAN
2. Tidak ada juruselamat selain Hashem (baca: 4 Huruf Kudus)
3.Tidak ada Elohim lain selain Hashem (baca: 4 Huruf Kudus)
4. Tidak ada Gunung Batu yang lain selain Hashem (baca: 4 Huruf
Kudus)
Bagian pertama dari lagu atau syair panjang ini mengungkapkan
dengan jelas, siapa yang TUHAN maksud dengan istilah “hamba-Ku”.
Yes 44:1 "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan
hai Israel, yang telah Kupilih! 2 Beginilah firman TUHAN yang
menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong
engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku
Yakub, dan hai Yesyurun, yang
telah Kupilih!
*Yesyurun = dari asal kata Yashar yang berarti Lurus tidak bengkok,
tanpa tipu, kudus dihadapan TUHAN
Sepanjang bagian I syair ini, Yesaya terus mengungkapkan siapa
hamba TUHAN yang dimaksud di dalam lagu ini.
Yes 44:21 Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan.
Yes 45:4 Oleh karena hamba-Ku
Yakub dan Israel, pilihan-Ku,
maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau
tidak mengenal Aku.
Yes 48:20 "TUHAN telah menebus Yakub, hamba-Nya!"
Bagian
II Syair – Hamba yang Menderita (Yes 49-50)
Bagian kedua dari syair ini
menggambarkan jeritan hati dari Hamba yang Menderita. Bagian ini ditulis dari
sudut pandang hambaTUHAN, tentang kenangannya sendiri saat masa masih di dalam kandungan.
Dia dipanggil oleh TUHAN untuk memimpin bangsa-bangsa, dan juga mengumpulkan
sisa-sisa Israel yang tercerai berai untuk kembali kepada TUHAN. Dalam bagian
II syair ini, hamba TUHAN ini digambarkan sebagai nabi TUHAN yang diperlengkapi
dan dipanggil untuk mengembalikan bangsa-bangsa kepada TUHAN. Namun, di sini
hamba yang menderita tersebut mengeluh dan mengakui bahwa dia merasa tidak
dapat berhasil dalam memenuhi panggilannya itu. Di dalam kegagalannya itu, dia
bahkan merasa bahwa TUHAN pun telah meninggalkannya.
Perhatikan keluhannya:
Tetapi
aku (hamba TUHAN/Israel) berkata: "Aku
telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku
dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku
pada Elohimku." (Yes 49:4)
"TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah
melupakan aku." (Yes 49:14)
Tetapi
apa yang terjadi? Pemilihan TUHAN tetap kepada Israel sebagai hamba TUHAN tidak
berubah. TUHAN malah meneguhkan pilhannya pada Israel pada bagian kedua dari
syair ini, dan menghibur hambaNya yang patah semangat, dan TUHAN menjelaskan
kepada Israel bahwa Dia tidak akan pernah melupkan Israel bahkan telah
melukiskan hambaNya di dalam telapak tanganNya.
Bahkan
TUHAN katakan sebagai satu bangsa saja masih sedikit (apalagi Cuma satu orang)
untuk menjadi hambaNya.
"Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi
hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub
dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang
bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
(Yes 49:6)
Sampai di
sini seharusnya kita sudah tahu bahwa siapa Hamba yang Menderita yang dimaksud:
Ia berfirman kepadaku(Israel):
"Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan
keagungan-Ku." (Yes 49:3)
Bagian III Syair – Hamba yang
Menderita (Yes 50:4 – 52:12
Bagian ketiga ini menggambarkan
akhirnya hamba TUHAN yang berdosa ini berhenti memberontak. Kemudian
merendahkan dirinya dan diajar oleh TUHAN dan dengan ikhlas menerima
penghukuman dan penderitaan karena penghukumannya. Penderitaan inilah yang dibahas dalam bab
sebelumnya, yaitu MASA KESUKARAN YAKUB. Karena dosa, mereka dibawa ke dalam
masa itu, dan menanggung penghukuman sebanyak 2x lipat (ada Shiur nya
tersendiri).
Di dalam bagian ketiga dari syair ini,
hamba TUHAN mengakui bagaimana dia diberi telinga seorang murid supaya dapat
menerima pengajaran TUHAN (ingat sebelumnya TUHAN katakan dia tuli), dan lidah
seorang murid untuk bisa membangun orang lain. Inilah tanda pertobatan!
Sehingga dengan ikhlas, dia melewati Masa Kesukaran Yakub ini, dan membiarkan
dirinya dianiaya oleh bangsa lain.
Elohim TUHAN telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya
dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu.
Setiap pagi Ia mempertajam
pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Elohim TUHAN telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling
ke belakang.
Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak
menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. (Yes 50:4-6)
Dengan penuh iman mereka pada TUHAN, mereka bertahan
di Masa Kesukaran Yakub. Hamba TUHAN ini percaya, setelah semuanya selesai,
mereka akan ditinggikan dan tidak mendapat malu.
Tetapi Elohim TUHAN menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab
itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
(Yes 50:7)
Frase “aku tidak mendapat noda” dalam bahasa Ibrani Al-khen lo nikhlamati yang artinya “aku tidak
resah/bergumul”, karena tahu bahwa TUHAN menjadi pertolongannya.
Bagian III dari syair ini juga menungkapkan bahwa
penderitaan Israel disebabkan karena mereka menanggung murka TUHAN. “Anak-anak”
hamba TUHAN ini – yaitu sisa-sisa Israel yang masih ada di zaman Masa Kesukaran
besar ini – mengalami kehangatan murka TUHAN.
Terjagalah, terjagalah, bangunlah,
hai Yerusalem, hai engkau yang telah meminum dari tangan TUHAN isi piala kehangatan murka-Nya,
engkau yang telah meminum, menghirup habis isi cangkir yang memusingkan! (Yes
51:7)
Anak-anakmu sudah terlentang kelesuan
di semua ujung jalan seperti lembu hutan kena jaring; mereka diliputi kehangatan murka TUHAN dan hardik Elohimmu. (Yes 51:7)
Namun TUHAN berjanji, waktunya akan
tiba, Israel tidak meminum cawan tersebut. Cawan itu akan diberikan kepada
bangsa-bangsa yang sebelumnya menganiaya mereka.
Beginilah firman Tuhanmu, TUHAN, Elohimmu yang
memperjuangkan perkara umat-Nya: "Sesungguhnya, Aku mengambil dari
tanganmu piala dengan isinya yang memusingkan, dan isi cangkir kehangatan murka-Ku tidak akan kau minum lagi, tetapi
Aku akan memberikannya ke tangan orang yang menindas engkau, orang yang
tadinya berkata kepadamu: Tunduklah, supaya kami lewat menginjak kamu! Maka
engkau merentangkan punggungmu serata tanah dan sebagai jalan bagi orang yang
lewat dari atasnya." (Yes 51:22-23)
Akhir dari bagian syair ini, TUHAN menjanjikan
penebusan Israel dari segala penderitaannya.
Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama,
hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN
telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem. (Yes 52:9; lihat
juga pendahuluan dari syair ini di Yes 40)
Bagian IV Syair – Hamba Yang Menderita (Yes 52:13
– 53:12)
Yes 53 adalah bagian ke IV dan terakhir dari lagu
atau syair yang panjang ini. Perhatikan baik-baik bagian ke IV ini dimulai dari
Yes 52:13.
Pada bagian syair I –III adalah sebuah percakapan
antara TUHAN dengan Israel. Tetapi pada bagian ke IV adalah merupakan
percakapan antara TUHAN dan bangsa-bangsa yang menganiaya Israel. Bagian ini
dimulai dengan pernyataan TUHAN bahwa hamba TUHAN ini, yaitu bangsa Israel,
pada akhirnya akan berhasil memenuhi misi dan panggilannya sebagai Terang bagi
bangsa-bangsa.
Sesungguhnya,
hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. (Yes 52:13)
Sebelum ini, bangsa-bangsa menuding Isarel,
membencinya, memfitnahnya dengan segala tuduhan kejahatan perang dan kejahatan
lainnya, menganiaya dan membunuhnya. Sebelumnya, mereka menuduh Israel sebagai
bangsa yang tegar tengkuk, yang matanya tertutup dengan selaput sehingga tidak
mengerti kebenaran. Israel dan bangsa Yahudi di dunia dilihat sebagai bangsa
yang degil dan jahat karena menghalangi sesama Yahudi untuk menerima agama
mereka. Bangsa-bangsa berpikir, bahwa merekalah yang benar dalam segala hal,
termasuk masalah ketuhanan. Mereka berpikir, layaklah Israel dan bangsa Yahudi
dianiaya dan mengalami penderitaan, karena TUHAN mengirim tulah atas mereka,
gara-gara mereka menolak Mesias, atau gara-gara mereka menjajah Palestina, dan
fitnah lainnya. Tetapi mereka tiba-tiba dikejutkan dengan tindakan TUHAN yang
tidak disangka-sangka: ternyata TUHAN berpihak kepada Israel, TUHAN
meninggikan, menyanjung dan memuliakan bangsa Yahudi; ternyata selama ini,
Israel berada di pihak yang benar.
Hal ini konsisten dengan nubuat nabi Zakaria
bahwa bangsa-bangsa akan mengakui bahwa Israel-lah yang benar selama ini, pada
Israel-lah TUHAN ada.
Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada
waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang
kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai
kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Elohim menyertai kamu!" (Zak 8:23)
Dan hal ini juga konsisten dengan nubuat nabi
Yeremia dimana bangsa-bangsa akan datang kepada TUHAN-nya orang Israel dan
mengakui bahwa selama ini apa yang mereka warisi hanyalah kebohongan belaka.
Kepada-Mu akan datang bangsa-bangsa dari ujung
bumi serta berkata: "Sungguh, nenek moyang kami hanya memiliki dewa
penipu, dewa kesia-siaan yang satupun tiada berguna. (Yer 16:19)
Perhatikan baik-baik! Bahwa bagian IV dari syair
ini dimulai dengan pernyataan TUHAN bahwa hambaNya akan ditinggikan,
disanjung,dan dimuliakan, sehingga membuat raja-raja dari bangsa-bangsa lain
terkejut (baca: Yes 52:13-15). Sepanjang 8 ayat berikutnya (Yes 53:1-8), yang
berbicara BUKAN lagi TUHAN, tetapi raja-raja bangsa tersebut. Mereka
mengungkapkan dalam 8 ayat ini, betapa segala yang mereka saksikan demikian
berbeda dari yang selama ini mereka pikir tentang Israel, sehingga mereka akan
menyerukan, “Siapa yang dapat percaya laporan ini!"
demikianlah ia
akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya
melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat,
dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Siapakah
yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN
dinyatakan? (Yes 52:15 - 53:1)
(Mulai jelas di sini, sebelum kita melanjutkan
bagian akhir dari syair ini bahwa kata tunggal ketiga ia atau dia menunjuk
kepada Israel sebagai hamba TUHAN yang menderita dan kita atau kami menunjuk
kepada raja-raja bangsa-bangsa)
Ketika menyaksikan bangsa Yahudi menderita dan
dianiaya, bangsa-bangsa hanya mengangkat bahu dan berkata, “Dasar tegar
tengkuk!” atau”TUHAN menulahi mereka karena membunuh Mesias!” atau “Penderitaan
ini adalah hukuman karena buta dan tidak bisa melihat kebenaran Yesus!” atau
“Ini kutukan karena tangan mereka berlumuran darah yesus!” Di bagian IV syair
ini, Yesaya menggambarkan bagaimana bangsa-bangsa yang sama ini akhirnya menyadari,
bahwa penderitaan Israel adalah akibat langsung dari kejahatan tangan mereka
sendiri. Israel menanggung penderitaan karena dosa bangsa-bangsa, yaitu dosa
menganiaya dan memfitnah Israel. Sementara bangsa-bangsa berpikir bahwa Israel
kena tulah TUHAN, ternyata penderitaan Israel sebenarnya adalah karena
kejahatan bangsa-bangsa.
(Setelah kita mengikuti narasi yang panjang dari
syair ini maka sebagai seorang Yahudi siapapun dia akan mengerti bahwa : ia
atau dia adalah Israel dan kita atau kami adalah raja-raja bangsa-bangsa)
Yes 53:2-5. Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan
TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun
tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita
menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan
dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup
mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi
sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita
yang dipikulnya, padahal kita
mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Elohim. Tetapi dia
tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita.
Apabila saudara belum mengerti sempai pada bagian ini,
silahkan pelajari kembali bagian awal sebelumnya.
Sepanjang syair atau lagu mengenai Hamba yang
Menderita ini (Yes 42-53), Yesaya secara silih berganti mengacu kepada hamba
TUHAN ini dengan kata ganti tunggal (ia/dia) dan kata ganti orang ketiga jamak
(mereka). Namun secara konsisten, seperti yang sudah kita pelajari di atas,
(ia/dia), Yesaya mengacu pada Isarel sebagai satu kesatuan, yaitu SEPERTI SATU
MANUSIA dengan satu hati, satu panggilan (hambaNya). Tetapi ketika berbicara
dengan kata jamak (mereka), Yesaya mengacu pada Israel sebagai INDIVIDU-INDIVIDU,
anggota bangsa itu, yang masing-masing mengalami penderitaan dan kematian.
Puncak dari keterkejutan bangsa-bangsa terdapat
pada Yes 53:8. Namun gereja/penerjemah Kristen mengambil ayat ini dan mengubah terjemahannya
sehingga arti dari ayat ini menjadi berbeda dari yang dimaksudkan dalam bahasa
Ibraninya. Menurut LAI ayat ini mengatakan:
Yesaya 53:8. Sesudah penahanan dan penghukuman ia
terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena
pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
Dengan penerjemahan seperti ini, LAI
mengisyaratkan seolah-olah yang berbicara di sini adalah TUHAN, Ibrani tidak
dikenal adanya huruf besar dan huruf kecil (penulisan pada Kitab suci Yahudi
hanya ada huruf tinggi, sedang dan pendek). LAI, juga versi Alkitab Kristen
lainnya, menerjemahkan ayat ini sedemikian rupa sehingga terlihat bahwa yang
kena tulah adalah satu orang (ia). Tidak demikian sebenarnya dalam bahasa
Ibraninya.
Bahasa Ibrani untuk anak kalimat yang berbunyi
“karena pemberontakan umat-Ku, ia kena tulah” adalah מפשׁע עמי נגע למו (baca: mipesha ami nega lamo). Artinya adalah,
“karena kejahatan umatku, MEREKA kena tulah. Kata Ibrani “lamo” di ayat ini,
oleh semua versi Alkitab Kristen diterjemahkan menjadi “dia” (singular).
Padahal arti sebenarnya adalah “mereka”. Akibatnya ayat ini dapat di klaim
sebagai ayat yang menubuatkan mengenai SATU orang, bukannya sekelompok orang. Anehnya, di ayat-ayat yang lain selain Yes
53:8, oleh versi-versi Alkitab yang sama kata למו (lamo) diterjemahkan menjadi “mereka”. Beberapa
contohnya adalah: Ul 32:35; Ul 33:2; Mzm 2:4; Mzm 44:3; Yes 23:1; Yes 30:5; Hab
2:7 ….dan masih banyak ayat lainnya.
Mengapa secara khusus Yes 53:8, למו (lamo) diterjemahkan menjadi “ia”, tetapi di
ayat-ayat lain למו (lamo) diterjemahkan menjadi “mereka” seperti
artinya yang sebenarnya? Hanya TUHAN yang tahu niat dan hati manusia yang
menerjemahkan ayat ini demikian.
Apabila diterjemahkan dengan sebenarnya, Yes 53:8
seharusnya berbunyi:
Sungguh ia terputus dari negeri orang-orang
hidup, dan karena kejahatan umatku, mereka kena tulah. (Yes 53:8)
Seperti yang sudah kita bahas di atas, Yes 53:1-8
merupakan bagian dimana para raja dari bangsa-bangsa berbicara di dalam
keterkejutan mereka. Dalam ayat 8, mereka hendak mengatakan bahwa gara-gara
kejahatan rakyatku (umatku), mereka (individu-individu bangsa Israel) kena
tulah dan bahkan ”terputus dari negeri orang-orang hidup” … dengan kata lain,
MATI.
DEMIKIAN YESAYA 53 DILIHAT DARI SUDUT
PANDANG YAHUDI, SEMOGA TERCERAHKAN
sumber: Rahasia-rahasia Tanakh

Baruch Hashem
ReplyDelete