Siapa ia dan kita di dalam Yesaya 53?


SIAPA IA DAN KITA DI DALAM YESAYA 53?
oleh : Aharon Sharon

Yesaya 53 adalah bagian akhir dari nubuat mengenai penderitaan Israel yang secara detail ditulis oleh Yesaya dalam bentuk sebuah lagu atau syair yang panjang dengan tema seorang Hamba yang Menderita.  Lagu atau syair panjang ini terdiri dari 4 bagian.

Bagian I Syair – Hamba yang menderita (Yes 42-48)

Dalam bagian ini, TUHAN berbicara mengenai hamba TUHAN yang sudah Dia pilih untuk membawa keadilan bagi bumi. Di sini, hambaNya ini dideskripsikan sebagai alat TUHAN untuk membawa keadilan, sebagai raja yang membawa keadilan baik dalam perannya sebagai raja maupun nabi. Keadilan yang ditegakkan oleh hamba TUHAN ini bukan dengan kekerasan dan paksaan. Hamba ini bertugas membawa keselamatan bagi bangsa bangsa. Keselamatan yang diberitakan tidak dengan cara berbicara di hadapan sebuah kerumunan orang di pasar, seperti layaknya nabi-nabi Israel melakukannya dulu, juga tidak melalui KKR-KKR seperti zaman penginjilan sekarang. Tetapi hamba TUHAN ini akan membawa keselamatan dengan bergerak secara halus dan tenang, sampai iman kepercayaan kepada TUHAN secara BENAR ditegakkan. (lih. Yes 41:1-7)

Dalam permulaan lagu ini pun, TUHAN menunjukkan bahwa hambaNya ini buta dan tuli. Ini merupakan analogi untuk mengatakan bahwa sekalipun  TUHAN telah berkenan memilih hambaNya ini untuk memberitakan penyelamatanNya dan untuk pengajaranNya kepada bangsa-bangsa, hamba ini gagal total dalam memenuhi panggilannya tersebut. Kegagalan ini berakibat pada perampokan dan penjarahan atas hamba TUHAN ini. Di Yes 42 ayat 22 misalnya kita melihat bahwa “hamba TUHAN” itu ternyata bukan satu orang, tetapi satu bangsa. Di ayat 23, kita diberitahu bahwa hamba ini adalah bangsa Israel.

42:19 Siapakah yang buta selain dari hamba-Ku, dan yang tuli seperti utusan yang Kusuruh? Siapakah yang buta seperti suruhan-Ku dan yang tuli seperti hamba TUHAN? 
42:20 Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia; 42:22 namun mereka (hamba itu) suatu bangsa yang dijarah dan dirampok, mereka semua terjebak dalam geronggang-geronggang dan disembunyikan dalam rumah-rumah penjara; mereka telah menjadi jarahan dan tidak ada yang melepaskan, menjadi rampasan dan tidak ada yang berkata: "Kembalikanlah!"
42:23 Siapakah di antara kamu yang mau memasang telinga kepada hal ini, yang mau memperhatikan dan mendengarkannya untuk masa yang kemudian?
42:24 Siapakah yang menyerahkan Yakub untuk dirampas, dan Israel kepada penjarah? Bukankah itu TUHAN? Sebab kepada-Nya kita telah berdosa, dan orang tidak mau mengikuti jalan yang telah ditunjuk-Nya, dan kepada pengajaran-Nya orang tidak mau mendengar.

Di sini “hamba TUHAN” ini dinubuatkan gagal memenuhi panggilannya, tetapi TUHAN tetap memilih dia untuk menjadi saksiNya. Pilihan TUHAN atas hamba ini, tidak berubah, walaupun hamba tersebut gagal pada awalnya. Mengapa? Karena pada akhirnya, TUHAN tidak melupakan hamba yang gagal ini, mengampuninya, dan pada akhirnya, TUHAN menebus hamba ini keluar dari penghukumannya yang 2X lipat itu.

Yes 44:21-22 : Ingatlah  semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan. Aku telah menghapus  segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah   kepada-Ku, sebab Aku telah menebus  engkau! 

Yes 43:10-12 : Kamu inilah saksi-saksi-Ku,  " demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku i  yang telah Kupilih, supaya kamu tahu  dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada elohim  dibentuk, dan sesudah Aku l  tidak akan ada lagi.  Aku, Akulah TUHAN   dan tidak ada juruselamat  selain dari pada-Ku.  Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya elohim asing   yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksi-Ku,  " demikianlah firman TUHAN, "dan Akulah Elohim…”
Yes 44:8 Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Elohim  selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu  yang lain, tidak ada Kukenal!"

Perhatikan bahwa “hamba-Ku” yang terpilih, ternyata mengacu pada sekelompok orang (Israel) dan bukan satu orang. Kata “saksi” tertulis dalam bentuk jamak (“saksi_saksiKu”). Dengan demikian, “hamba TUHAN” ini tidak mungkin mengacu pada Satu orang.

Kesaksian atau misi yang diberitakan oleh “saksi-saksi  TUHAN” ini (yang harus diketahui oleh bangsa-bangsa) adalah bahwa:

1. Hashem (baca: 4 Huruf Kudus) sendirilah TUHAN
2. Tidak ada juruselamat selain Hashem (baca: 4 Huruf Kudus)
3.Tidak ada Elohim lain selain Hashem (baca: 4 Huruf Kudus)
4. Tidak ada Gunung Batu yang lain selain Hashem (baca: 4 Huruf Kudus)
Bagian pertama dari lagu atau syair panjang ini mengungkapkan dengan jelas, siapa yang TUHAN maksud dengan istilah “hamba-Ku”.

Yes 44:1 "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih! 2 Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih!

*Yesyurun = dari asal kata Yashar yang berarti Lurus tidak bengkok, tanpa tipu, kudus dihadapan TUHAN

Sepanjang bagian I syair ini, Yesaya terus mengungkapkan siapa hamba TUHAN yang dimaksud di dalam lagu ini.

Yes 44:21 Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan.

Yes 45:4 Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku.

Yes 48:20 "TUHAN telah menebus Yakub, hamba-Nya!"

Bagian II Syair – Hamba yang Menderita (Yes 49-50)

Bagian kedua dari syair ini menggambarkan jeritan hati dari Hamba yang Menderita. Bagian ini ditulis dari sudut pandang hambaTUHAN, tentang kenangannya sendiri saat masa masih di dalam kandungan. Dia dipanggil oleh TUHAN untuk memimpin bangsa-bangsa, dan juga mengumpulkan sisa-sisa Israel yang tercerai berai untuk kembali kepada TUHAN. Dalam bagian II syair ini, hamba TUHAN ini digambarkan sebagai nabi TUHAN yang diperlengkapi dan dipanggil untuk mengembalikan bangsa-bangsa kepada TUHAN. Namun, di sini hamba yang menderita tersebut mengeluh dan mengakui bahwa dia merasa tidak dapat berhasil dalam memenuhi panggilannya itu. Di dalam kegagalannya itu, dia bahkan merasa bahwa TUHAN pun telah meninggalkannya.

Perhatikan keluhannya:

Tetapi aku (hamba TUHAN/Israel) berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Elohimku." (Yes 49:4)

"TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku." (Yes 49:14)

Tetapi apa yang terjadi? Pemilihan TUHAN tetap kepada Israel sebagai hamba TUHAN tidak berubah. TUHAN malah meneguhkan pilhannya pada Israel pada bagian kedua dari syair ini, dan menghibur hambaNya yang patah semangat, dan TUHAN menjelaskan kepada Israel bahwa Dia tidak akan pernah melupkan Israel bahkan telah melukiskan hambaNya di dalam telapak tanganNya.

Bahkan TUHAN katakan sebagai satu bangsa saja masih sedikit (apalagi Cuma satu orang) untuk menjadi hambaNya.

"Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi." (Yes 49:6)
Sampai di sini seharusnya kita sudah tahu bahwa siapa Hamba yang Menderita yang dimaksud:
Ia berfirman kepadaku(Israel): "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku." (Yes 49:3)

Bagian III Syair – Hamba yang Menderita (Yes 50:4 – 52:12

Bagian ketiga ini menggambarkan akhirnya hamba TUHAN yang berdosa ini berhenti memberontak. Kemudian merendahkan dirinya dan diajar oleh TUHAN dan dengan ikhlas menerima penghukuman dan penderitaan karena penghukumannya.  Penderitaan inilah yang dibahas dalam bab sebelumnya, yaitu MASA KESUKARAN YAKUB. Karena dosa, mereka dibawa ke dalam masa itu, dan menanggung penghukuman sebanyak 2x lipat (ada Shiur nya tersendiri).

Di dalam bagian ketiga dari syair ini, hamba TUHAN mengakui bagaimana dia diberi telinga seorang murid supaya dapat menerima pengajaran TUHAN (ingat sebelumnya TUHAN katakan dia tuli), dan lidah seorang murid untuk bisa membangun orang lain. Inilah tanda pertobatan! Sehingga dengan ikhlas, dia melewati Masa Kesukaran Yakub ini, dan membiarkan dirinya dianiaya oleh bangsa lain.
Elohim TUHAN telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

Elohim TUHAN telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. (Yes 50:4-6)

Dengan penuh iman mereka pada TUHAN, mereka bertahan di Masa Kesukaran Yakub. Hamba TUHAN ini percaya, setelah semuanya selesai, mereka akan ditinggikan dan tidak mendapat malu.

Tetapi Elohim TUHAN menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu. (Yes 50:7)

Frase “aku tidak mendapat noda” dalam bahasa Ibrani  Al-khen lo nikhlamati yang artinya “aku tidak resah/bergumul”, karena tahu bahwa TUHAN menjadi pertolongannya.

Bagian III dari syair ini juga menungkapkan bahwa penderitaan Israel disebabkan karena mereka menanggung murka TUHAN. “Anak-anak” hamba TUHAN ini – yaitu sisa-sisa Israel yang masih ada di zaman Masa Kesukaran besar ini – mengalami kehangatan murka TUHAN.

Terjagalah, terjagalah, bangunlah, hai Yerusalem, hai engkau yang telah meminum dari tangan TUHAN isi piala kehangatan murka-Nya, engkau yang telah meminum, menghirup habis isi cangkir yang memusingkan! (Yes 51:7)

Anak-anakmu sudah terlentang kelesuan di semua ujung jalan seperti lembu hutan kena jaring; mereka diliputi kehangatan murka TUHAN dan hardik Elohimmu. (Yes 51:7)

Namun TUHAN berjanji, waktunya akan tiba, Israel tidak meminum cawan tersebut. Cawan itu akan diberikan kepada bangsa-bangsa yang sebelumnya menganiaya mereka.

Beginilah firman Tuhanmu, TUHAN, Elohimmu yang memperjuangkan perkara umat-Nya: "Sesungguhnya, Aku mengambil dari tanganmu piala dengan isinya yang memusingkan, dan isi cangkir kehangatan murka-Ku tidak akan kau minum lagi, tetapi Aku akan memberikannya ke tangan orang yang menindas engkau, orang yang tadinya berkata kepadamu: Tunduklah, supaya kami lewat menginjak kamu! Maka engkau merentangkan punggungmu serata tanah dan sebagai jalan bagi orang yang lewat dari atasnya." (Yes 51:22-23)

Akhir dari bagian syair ini, TUHAN menjanjikan penebusan Israel dari segala penderitaannya.

Bergembiralah, bersorak-sorailah bersama-sama, hai reruntuhan Yerusalem! Sebab TUHAN telah menghibur umat-Nya, telah menebus Yerusalem. (Yes 52:9; lihat juga pendahuluan dari syair ini di Yes 40)

Bagian IV Syair – Hamba Yang Menderita (Yes 52:13 – 53:12)

Yes 53 adalah bagian ke IV dan terakhir dari lagu atau syair yang panjang ini. Perhatikan baik-baik bagian ke IV ini dimulai dari Yes 52:13.

Pada bagian syair I –III adalah sebuah percakapan antara TUHAN dengan Israel. Tetapi pada bagian ke IV adalah merupakan percakapan antara TUHAN dan bangsa-bangsa yang menganiaya Israel. Bagian ini dimulai dengan pernyataan TUHAN bahwa hamba TUHAN ini, yaitu bangsa Israel, pada akhirnya akan berhasil memenuhi misi dan panggilannya sebagai Terang bagi bangsa-bangsa.

Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan. (Yes 52:13)

Sebelum ini, bangsa-bangsa menuding Isarel, membencinya, memfitnahnya dengan segala tuduhan kejahatan perang dan kejahatan lainnya, menganiaya dan membunuhnya. Sebelumnya, mereka menuduh Israel sebagai bangsa yang tegar tengkuk, yang matanya tertutup dengan selaput sehingga tidak mengerti kebenaran. Israel dan bangsa Yahudi di dunia dilihat sebagai bangsa yang degil dan jahat karena menghalangi sesama Yahudi untuk menerima agama mereka. Bangsa-bangsa berpikir, bahwa merekalah yang benar dalam segala hal, termasuk masalah ketuhanan. Mereka berpikir, layaklah Israel dan bangsa Yahudi dianiaya dan mengalami penderitaan, karena TUHAN mengirim tulah atas mereka, gara-gara mereka menolak Mesias, atau gara-gara mereka menjajah Palestina, dan fitnah lainnya. Tetapi mereka tiba-tiba dikejutkan dengan tindakan TUHAN yang tidak disangka-sangka: ternyata TUHAN berpihak kepada Israel, TUHAN meninggikan, menyanjung dan memuliakan bangsa Yahudi; ternyata selama ini, Israel berada di pihak yang benar.

Hal ini konsisten dengan nubuat nabi Zakaria bahwa bangsa-bangsa akan mengakui bahwa Israel-lah yang benar selama ini, pada Israel-lah TUHAN ada.

Beginilah firman TUHAN semesta alam: "Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Elohim menyertai kamu!" (Zak 8:23)

Dan hal ini juga konsisten dengan nubuat nabi Yeremia dimana bangsa-bangsa akan datang kepada TUHAN-nya orang Israel dan mengakui bahwa selama ini apa yang mereka warisi hanyalah kebohongan belaka.

Kepada-Mu akan datang bangsa-bangsa dari ujung bumi serta berkata: "Sungguh, nenek moyang kami hanya memiliki dewa penipu, dewa kesia-siaan yang satupun tiada berguna. (Yer 16:19)

Perhatikan baik-baik! Bahwa bagian IV dari syair ini dimulai dengan pernyataan TUHAN bahwa hambaNya akan ditinggikan, disanjung,dan dimuliakan, sehingga membuat raja-raja dari bangsa-bangsa lain terkejut (baca: Yes 52:13-15). Sepanjang 8 ayat berikutnya (Yes 53:1-8), yang berbicara BUKAN lagi TUHAN, tetapi raja-raja bangsa tersebut. Mereka mengungkapkan dalam 8 ayat ini, betapa segala yang mereka saksikan demikian berbeda dari yang selama ini mereka pikir tentang Israel, sehingga mereka akan menyerukan, “Siapa yang dapat percaya laporan ini!"

demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa, raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia; sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat, dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan? (Yes 52:15 - 53:1)

(Mulai jelas di sini, sebelum kita melanjutkan bagian akhir dari syair ini bahwa kata tunggal ketiga ia atau dia menunjuk kepada Israel sebagai hamba TUHAN yang menderita dan kita atau kami menunjuk kepada raja-raja bangsa-bangsa)

Ketika menyaksikan bangsa Yahudi menderita dan dianiaya, bangsa-bangsa hanya mengangkat bahu dan berkata, “Dasar tegar tengkuk!” atau”TUHAN menulahi mereka karena membunuh Mesias!” atau “Penderitaan ini adalah hukuman karena buta dan tidak bisa melihat kebenaran Yesus!” atau “Ini kutukan karena tangan mereka berlumuran darah yesus!” Di bagian IV syair ini, Yesaya menggambarkan bagaimana bangsa-bangsa yang sama ini akhirnya menyadari, bahwa penderitaan Israel adalah akibat langsung dari kejahatan tangan mereka sendiri. Israel menanggung penderitaan karena dosa bangsa-bangsa, yaitu dosa menganiaya dan memfitnah Israel. Sementara bangsa-bangsa berpikir bahwa Israel kena tulah TUHAN, ternyata penderitaan Israel sebenarnya adalah karena kejahatan bangsa-bangsa.

(Setelah kita mengikuti narasi yang panjang dari syair ini maka sebagai seorang Yahudi siapapun dia akan mengerti bahwa : ia atau dia adalah Israel dan kita atau kami adalah raja-raja bangsa-bangsa)

Yes 53:2-5. Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Elohim. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita.

Apabila saudara belum mengerti sempai pada bagian ini, silahkan pelajari kembali bagian awal sebelumnya.

Sepanjang syair atau lagu mengenai Hamba yang Menderita ini (Yes 42-53), Yesaya secara silih berganti mengacu kepada hamba TUHAN ini dengan kata ganti tunggal (ia/dia) dan kata ganti orang ketiga jamak (mereka). Namun secara konsisten, seperti yang sudah kita pelajari di atas, (ia/dia), Yesaya mengacu pada Isarel sebagai satu kesatuan, yaitu SEPERTI SATU MANUSIA dengan satu hati, satu panggilan (hambaNya). Tetapi ketika berbicara dengan kata jamak (mereka), Yesaya mengacu pada Israel sebagai INDIVIDU-INDIVIDU, anggota bangsa itu, yang masing-masing mengalami penderitaan dan kematian.

Puncak dari keterkejutan bangsa-bangsa terdapat pada Yes 53:8. Namun gereja/penerjemah Kristen mengambil ayat ini dan mengubah terjemahannya sehingga arti dari ayat ini menjadi berbeda dari yang dimaksudkan dalam bahasa Ibraninya. Menurut LAI ayat ini mengatakan:

Yesaya 53:8. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.

Dengan penerjemahan seperti ini, LAI mengisyaratkan seolah-olah yang berbicara di sini adalah TUHAN, Ibrani tidak dikenal adanya huruf besar dan huruf kecil (penulisan pada Kitab suci Yahudi hanya ada huruf tinggi, sedang dan pendek). LAI, juga versi Alkitab Kristen lainnya, menerjemahkan ayat ini sedemikian rupa sehingga terlihat bahwa yang kena tulah adalah satu orang (ia). Tidak demikian sebenarnya dalam bahasa Ibraninya.
Bahasa Ibrani untuk anak kalimat yang berbunyi “karena pemberontakan umat-Ku, ia kena tulah” adalah      מפשׁע  עמי נגע למו  (baca: mipesha ami nega lamo). Artinya adalah, “karena kejahatan umatku, MEREKA kena tulah. Kata Ibrani “lamo” di ayat ini, oleh semua versi Alkitab Kristen diterjemahkan menjadi “dia” (singular). Padahal arti sebenarnya adalah “mereka”. Akibatnya ayat ini dapat di klaim sebagai ayat yang menubuatkan mengenai SATU orang, bukannya sekelompok orang.  Anehnya, di ayat-ayat yang lain selain Yes 53:8, oleh versi-versi Alkitab yang sama kata למו (lamo) diterjemahkan menjadi “mereka”. Beberapa contohnya adalah: Ul 32:35; Ul 33:2; Mzm 2:4; Mzm 44:3; Yes 23:1; Yes 30:5; Hab 2:7 ….dan masih banyak ayat lainnya.

Mengapa secara khusus Yes 53:8, למו (lamo) diterjemahkan menjadi “ia”, tetapi di ayat-ayat lain למו (lamo) diterjemahkan menjadi “mereka” seperti artinya yang sebenarnya? Hanya TUHAN yang tahu niat dan hati manusia yang menerjemahkan ayat ini demikian.

Apabila diterjemahkan dengan sebenarnya, Yes 53:8 seharusnya berbunyi:

Sungguh ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena kejahatan umatku, mereka kena tulah. (Yes 53:8)

Seperti yang sudah kita bahas di atas, Yes 53:1-8 merupakan bagian dimana para raja dari bangsa-bangsa berbicara di dalam keterkejutan mereka. Dalam ayat 8, mereka hendak mengatakan bahwa gara-gara kejahatan rakyatku (umatku), mereka (individu-individu bangsa Israel) kena tulah dan bahkan ”terputus dari negeri orang-orang hidup” … dengan kata lain, MATI.

DEMIKIAN YESAYA 53 DILIHAT DARI SUDUT PANDANG YAHUDI, SEMOGA TERCERAHKAN 

sumber: Rahasia-rahasia Tanakh

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian Kudus (Kadosh) dalam Perspektif Ibrani